Senin, 12 Maret 2012

Aku dan Temanku (1)

perkenalkan temanku ini tak memiliki nama yang jelas tapi ia sangat populer dikampus dan juga gudang ilmu, ia hanya berumur satu tahun dan dia memiliki teman yang banyak yang setiap tahun terus bertambah dan berganti. tapi entahlah apakah memang temanya itu ingin berteman dengannya hanya untuk sekedar kenal dengannya ataukah memang mengenalnya untuk mengambil faedah darinya. banyak persepsi orang terhadapnya namun ia tetap eksis dengan teman-temannya.
teman saya ini berprinsip bahwa selama masih ada temannya yang selalu mendampinginya maka ia akan terus bertahan dikampus dan berbagi ilmu dengan teman-temannnya. Ia yakin stiap tahun umurnya akan terus bertambah dan terus bertambah sampai tak ada lagi orang yang mau mengenalnya. jika masa itu tiba maka semuakepopuleran dan ilmu yang ia miliki pun akana pudar. tapi alhamdulillah sampai berpuluh-puluh tahun ia hidup ditengah kaum intelek ia masih tetap kuat dan tegak meski kadang ia terseok dan hampir terjaduhnamun ada saja yang membantunya untuk bangkit kembali.
ketika aku bertanya tentang teman-teman terbaiknya yang perlu ia miliki, ia hanya tersenyum tipis dan berkata "setiap tahun akumemiliki teman baru yang terbaik namun jika tahun berikutnya berganti maka temanku ini akan pergi dan kadang menghilang dariku"............................... (bersambung insyaallah)

Selasa, 14 Februari 2012

Renungan (Sumur Tua bagian I)


Saya punya cerita tentang sebuah sumur tua yang sangat menjijikkan. Konon dulu sumur itu adalah sumur yang sangat ramai dikunjungi orang, banyak perantau ketika melintasi sumur itu akan singgah untuk mengisi perbekalan airnya disana. Airnya sangat jernih, lingkungan disekitarnya bersih, teduh dan terpelihara dengan pohon besar yang berjejer rapi. Semua orang sangat mengenal letak sumur itu bahkan banyak orang yang sangat ingin mengunjungi sumur itu untuk mengisi perbekalan dan beristirahat sejenak setiap ia melintas dikawasan itu.
Suatu ketika terjadi angin topan disekitar sumur itu hingga pohon besar yang ada disana roboh dan menutupi sebagian mulut sumur. Berselang beberapa hari ada seorang perantau yang melintasi sumur itu dan hendak menambah perbekalan airnya yang belum habis. Melihat kondisi sumur yang seperti itu sang perantau berpikir ulang untuk mengisi perbekalannya karena persediaan airnya masih ada, ia hanya singgah beberapa menit untuk berteduh dan melanjutkan lagi perjalanannya.